Ahlan Wa Sahlan.. Walcome.. Sugeng Rawuh..

Selamat datang di blog kami.. Ini sekedar catatan kecil kami tentang hidup :D

Pages

Jumat, 04 Maret 2016

MasyaALLAh.. Gerakanmu semakin terasa sayang.. :* :* :*

Alhamdulillah puji syukur tak pernah henti untuk dipanjatkan kepada ALLah Sang Rahman dan Rahim..

5 bulan sudah menjalani detik demi detik menjadi bumil. Trimester pertama sudah terlampaui indah.. kini saatnya masuk trimester ke-2 yang katanya akan semakin nikmat dirasakan.

Hm... 5 bulan Perjalanan bersama dedek ini cukup menegangkan. Dimulai dari tragedi jatuh dari motor yang sempat membuat beberapa hari harus bedrest, Tapi Alhamdulillah.. melalui do'a dan support dari umi dan orang-orang sekitar bahwa dedek insyaALLAh kuat, ternyata dokter betul menyatakan dedek sehat.  untuk Ke dua kalinya, dedek kembali bergoncang.. berawal  kepolosan bumil muda yang belum banyak pengalaman yang nekat mencoba wahana-wahana wisata tanpa liat box warning. Volcano Coaster yang sempat membuat syok karena sebelumnya dikira hanya wahana biasa yang tak begitu memicu adrenalin. (Hehehe.. maafin umi ya deekk.. umur 3 bulan kandungan sudah diajak main coaster) ALhamdulillah.. saat periksa, hasilnya masih baik dan sehat dedeknya :)

2 hari setelah sempat berekreasi bersama keluarga Artri dan terperangkap dalam wahana ekstrem, si dedek sempat kembali tergoncang...

*bersambung

Selasa, 02 Februari 2016

Sabar ya dekdek sayang...

Rabu, 03/02/15 08.52

Pengalaman dedek bersama dr. Ksm Sholihah...

Hari pertama periksa, 5 Desember 2015
Berangakt pagi-pagi jam 8.. Alhamdulillah Ngantri dapat nomer Awal, But.. Nunggu dokter datang..................... pukul 11.00 :( durasi proses periksa, 5-7 menit saja.

Kontrol I Sesi I, 30 Januari 2016
Berangkat jm 10.30 ==>
" Maaf Mbak.. Prakter dr. Ksm baru saja selesai.. Besok hari senin ada lagi praktek. Jadwal praktek Senin, Rabu, Sabtu"

Kontrol I Sesi II, 1 Februari 2016
Berangkat Jam 09.00 ==>
" Maaf Mbak.. dr. Ksm sudah pulang, hri ini praktek sampai jam 09.00"
"Biasanya prakteknya dri jam brapa sampai jam berapa mbak? klau di jadwal bukanya jam 08.00 sampai jm 10.00??"
"Prakter dokter sesuai dengan pasien yang datang mbak.. besok mbak datangnya tepat waktu ya?" "Iya mbk.."

Kontrol I sesi III, 3 Februari 2016
Berangkat tepat jam 08.00 ==> " Maaf Mbak.... hari ini dr. Ksm izin berhalangan praktek"

#Zonk!!! #Baper abis ToT #Edisi Curhat

*Sabar ya dedek... Ujian Minnall untuk kita... hiks

Senin, 07 Desember 2015

Bumil Muda :)

Alhamdulillah atas segala rizki yang telah diberikan oleh Allah..smoga kita termasuk orang yang senantiasa bersyukur. Aamiin..

5 bulan stengah telah berlalu… akhirnya penantian terjawab J

Senin Pagi itu rasanya badan tidak nyaman sekali, sabtu sebelumnya memang ada kegiatan outing ke ecogreen yang cukup menyita tenaga. Namun, tidak seperti biasanya.. kecurigaan kami semakin kuat. Karena sudah 5 hari telat juga. Hehe.. akhirnya mas memutuskan untuk periksa ke puskesmas terdekat. Antara degdegan dan harap-harap cemas,, dan Walhasil.. Alhamdulillah.. dinyatakan positif J

Alhamdulillah.. 10 minggu terlampaui..

Maskipun sempat jatuh guling-guling dari motor, Alhamdulillah.. dedek masih dalam keadaan baik J Dalam perjalananya ternyata memang proses menjadi seorang ibu itu butuh perjuangan yang tidak ringan.. Hmm.. baru benar-benar faham, kenapa Baginda Rasul menyebutkan nama ibu hingga 3x untuk dihormati. Sejak dinyatakan positif, ada perubahan yang luar biasa dalam tubuh ini. Berasa sepanjang hari sakit.. Mual, pusing, makan jadi tidak enak. Maag semakin tinggi, suka pipis, suka ke**ut, dan akhirnya susah untuk makan. Hehe.. Ya.. ternyata memang begini bumil itu, sperti yang orang-orang katakan,, dan saat ini akhirnya merasakanya sendiri J

Salah satu Hal yang paling menyenangkan adalah setiap kali sharing dengan ibu-ibu yang sudah pengalaman hamil beberapa anak. Ternyata bermacam-macam ilmu seputar kehamilan yang bisa didapat dari mereka. Salah sattunya adalah, adalah bahwa segala kebiasaan kita selama masa kahamilan secara tidak langsung ternyata akan sangat berpengaruh dengan anak ketika besar. Sifat yang muncul dari anak adalah sebagian terpengaruh dari sifat kita selama masa kehamilan. Ini berdasarkan pengalaman-pengalaman ibu-ibu. Hmm.. kudu hati-hati dalam bersikap berarti yaa J

Kata umi fatim,, Janin itu amanah yang harus dipenuhi hak-haknya.. ketika kita malas untuk makan misalnya, maka ingat bahwa kita sudah tidak lagi sendiri di dalam tubuh kita, sehingga kita harus mengkikis keegoisan.. mual, pusing, harus sebisa mungkin dilawan.. kalau sering-sering dituruti hasilnya kerjaanpun akan banyak terbengkalai (akan sering bolos masuk kerja :D)

Yaahhh Menikmati menjadi ibu hamil,, Harus benar-benar banyak belajar. Searching2, baca-baca, tanya, sharing dengan umahat yang sudah berpengalaman J Smoga benar-benar kehamilan yang membawa berkah.. rasa kepayahan dan kesakitan yang bisa menjadikan penggugur dosa.. smoga Allah senantiasa memberikan kesehatan (bagi ummi dan janin), kekuatan dan kesabaran. aamiin.. ya Allah… J (bee)

Minggu, 06 Desember 2015

Ngapain Belajar? Ngapain Cari ilmu?


Niat bukan hal yang sederhana, karena niat  adalah pangkal atau dasar dari segala amalan kita, salah satu yang menentukan amalan kita diterima oleh Allah atau tidak. Bahkan, ketika kita beramal dengan niat yang salah, maka bisa saja justru mengantarkan kita ke neraka. Naudzubillahimindzalik… ToT

Termasuk juga pada amalan  luar biasa yang dapat mengantarkan kita ke syurga, Menuntut ilmu.  Berapa tahun sudah kita belajar di pendidikan formal? Atau di pendidikan non formal? Namun, pernahkan kita secara hati-hati menengok lagi niat kita dalam menuntut ilmu?  Kenapa kita harus mencari-cari ilmu? Sekolah, kuliah, ikut seminar, baca-baca.. Mencari beasiswa? Hanya sekedar ingin pintar? Biar dapet prestasi, ingin agar nilainya bagus? membanggakan orang tua?? Atau bahkan ingin mencari popularitas dan diakui hebat oleh orang lain?

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang menuntut ilmu yang seharusnya dituntut hanya karena Allah subhanahu wa ta’ala tetapi ia menuntunya hanya untuk maksud-maksud keduniawian, ia tidak akan mencium wangi surga pada hari kiamat nanti.” (H.R. Abu Daud, Ibn Majah, Ibn Hibban, dan al-Hakim).

Jabir berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Janganlah menuntut ilmu dengan niat untu menyaingi orang yang berilmu, atau agar menang berdebat dengan orang awam, atau untuk menonjolkan diri di hadapan orang banyak! Barangsiapa yang melakukan hal itu akan masuk neraka.” (H.R. Ibn Majah, Ibn Hibban, dan al-Baihaqi)

Ibn ‘Umar berkata bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Barangsiapa yang mencari ilmu dengan alasan bukan untuk kepentingan Allah subhanahu wa ta’ala maka ia akan tinggal di neraka.” (H.R. Tirmidzi, dan Ibn Majah dari Ibn ‘Umar melalui Khalid ibn Duraik, yang tidak mendengar langsung dari Ibn ‘Umar; para perawinya dapat diperca)

Hm.. Serem yaa… ternyata niat dalam belajar  memang bukan  hal yang sederhana. Mungkin kita sering jumpai orang tua yang marah dan kecewa ketika anaknya tidak menjadi juara pada sebuah kopetensi atau pada urutan peringkat di kelas. Atau bahkan kita sendiri yang merasakan seperti itu? Sejatinya, niat utama menuntut ilmu itu diperuntukkan untuk mencari ridho Allah. Semakin tinggi ilmu kita maka tingkat kecintaan kita kepada Allah seharusnya lebih tinggi pula. Keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah semakin kuat pula.

Menuntut ilmu di sini bukan hanya sekedar menuntut ilmu Agama, namun juga pengetahuan secara umum. Contoh dari niat menuntut ilmu karena Allah adalah bahwa “Aku ingin bisa pelajaran biologi dan fisika karena aku ingin memperlajari segala kekuasaan Allah dan ciptaan Allah agar aku semakin cinta kepada Allah”. “Aku ingin bisa pelajaran ilmu social karna aku ingin memahami keadaan social dan bisa membantu orang orang yang kesusahan, sehingga pahala ibadah ku meolong orang semakin banyak” Ujung dari niat kita adalah untuk Allah, sehingga berlabuh ke syurga. Aamiin..

“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu (Karena Allah), Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga” (HR Muslim)

Semoga Kita menjadi orang-orang yang senantiasa meluruskan niat kita dalam berbagai amalan termasuk juga menuntut ilmu. Aamiin.. ya Allah…


Senin, 19 Oktober 2015

Bersahabat karena Allah, Bersama Hingga ke Syurga.. :’)

Bismillahirrohmaanirrohimm..

Sahabat..??? Hm…      
                                                                                                                                  
Siapa yang gak ingin punya teman dekat? Kebanyakan orang pasti ingin punya sahabat atau teman dekat agar bisa saling berbagi, saling bercerita dll. Namun gilrs.. mencari sahabat ataupun teman dekat kudu hati-hati karena orang terdekatmulah yang akan banyak mnentukan hidupmu.

Coba ingat-ingat, Siapa diantara orang- orang yang dijamin Allah masuk syurga? Berderet nama yang sudah dijamin oleh Allah masuk syurga hampir semua adalah SAHABAT Rasulullah Solallahualaihi wasalam. Semakin dekat dengan seseorang yang baik.. maka kebaikan pada diri seseorangpun akan semakin Nampak. Bagitulah makna persabatan karena Allah.

Perhatikan wejangan-wejangan dari kanjeng nabi Solallahualaihiwasalah berikut ini.. :
"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Abu Musa Asy-Asy'ari, Dia mengatakan bahwa, Rasulullah saw. Bersabda :
"Sesungguhnya, Perumpamaan Teman yang Baik dan Teman yang Buruk, adalah Seperti Penjual Minyak Wangi dan Tukang Pandai Besi. Seorang Penjual Minyak Wangi akan memberi kamu Minyak, atau kamu Membelinya, atau kamu mendapati Bau yang Harum darinya.Sedangkan Pandai Besi, maka bisa jadi akan Membakar bajumu dan bisa pula engkau mendapati darinya Bau yang tidak enak". (HR. Muttafaq 'Alaih).

Sebenarnya berteman kepada siapapun boleh saja.. namun, apakah kita sudah dapat memastikan bahwa kita akan bisa bertahan tanpa terkena arus jika berteman dengan orang yang kurang bahkan tidak baik akhlak dan agamanya? Hal yang luar biasa adalah ketika kita berteman dengan orang yang kurang baik akhlaknya akan tetapi kita tidak terwarnai dan justru kitalah yang mewarnai mereka dan mengajak mereka dalam kebaikan dan menjadikan mereka semakin baik.

Makna persahabatan sesungguhnya adalah keterikatan hati karena Allah. Persahabatan karena Allah didasarkan pada cinta dan ketaatan kepada Allah. Lalu Adakah di dalam persahabatan kita saling mengingatkan jika ada yang salah? Saling menasehati? Saling tolong menolong dan mengajak dalam kebaikan? Saling mendoakan? Ataukah justru dari persahabatan kita semakin memperburuk akhlak diantara kita?

Mari kita menengok satu wejangan lagi dari Rasulullah Solallahualaihiwasalam:
“Sebaik-baik kawan adalah mereka yang mengingatkan kamu kepada Allah Subhanahuwataala, bila melihatnya dapat menambahkan ilmumu, jika bercakap denganya dapat menyemangatimu untuk menyediakan bekal akhirat” (H.R Tirmidzi)

Dalam ayat Alquran juga disebutkan..
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang bersifat benar” ( Attaubah: 119)

Indahnya persahabatan bukan terletak pada kedekatan kita kepada teman, perhatian kepada teman, namun lebih dari itu bahwa di dalam persahabatan kita haruslah ada kebaikan-kebaikan dan do’a-do’a yang mengantarkan kita dan sahabat-sahabat kita hingga ke syurga. Jika persahabatan kita berujung hingga ke syurga…. Indah bukan? ^,^ (Bee)

*Dipost-kan di papan bimbingan BK Arrohmah Putri Malang

Selasa, 06 Oktober 2015

Menjadi orang tua bijak???

Bismillahirrohmaanirrohim…


3 Tahun berkecimpung di dunia pendidikan ternyata memang banyak hal yang kemudian dapat dijadikan pelajaran termasuk juga pelajaran menjadi orang tua yang bijak. Aaahh… mungkin memang tidak mudah menjadi orang tua bagi anak itu? >,<

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan cerita dari umi fatim yang menghadapi wali murid super ngeyel dan keras kepala. Cerita ini berawal dari salah seorang santri yang ternyata tertangkap membawa tab. Setelah diketahui oleh bagian mahkama, akhirnya tab disita oleh wali asrama. Setelah diselidiki, ternyata orang tua sendiri lah yang mengizinkan anaknya untuk membawa tab tersebut, padahal sudah jelas sejelas-jelasnya dalam peraturan, santri tidak diperkenankan membawa barang elektronik. Singkat cerita, setelah orang tua mengetahui bahwa tab anak tersebut disita, mereka merasa tidak terima dan meluapkan kemarahanya dengan sangat tidak bijak bahkan didepan bagian kepesantrenan sekalipun. Puncaknya adalah, ayah dari santri tersebut merasa tidak terima tab disita secara permanen dan akhirnya tab tersebut dibanting hingga retak.

Allah….

Mendengar cerita ini benar-benar tak habis fikir. Yang membuat heran dan pertanyaanya adalah, kenapa orang tua punya niat menyekolahkan anak di pesantren, sudah tau peraturan-peraturan pesantren yang jelas diadakan untuk kebaikan santri  namun justru mendukung santri untuk melanggar sendiri, setelah tertangkap dan anak harus mendapatkan konsekuensi, mereka justru membela anak dan menghardik pihak pesantren. Lantas kalau seperti itu kenapa dulu mau memasukkan anak ke pesantren?

Beberapa hari yang lalu saya sempat ngobrol dengan beberapa anak. Kebetulan saat itu obrolan kami mengarah pada peraturan tentang adab berbusana. Saya iseng tapi serius bertanya kepada anak-anak: “Kalian cantik dan anggun sekali klo pakai baju dan krudung lebar kayak gini, apa dirumah juga seperti ini?” beberapa anak mengatakan sampil nyengir “Hehe pakai krudung paris us..” dan ternyata ada yang nyeletuk: “ Lah ust… di rumah sya pakai krudung besar kayak bgini malah dikomentari ibu”. Heekk??? Yang membuat saya bertanya lagi. Dulu saat pendaftaran tentu orang tua melihat pesantren dan melihat semua civitas pesantren berbusana yang sama bahkan lebih lebar krudungnya. Tentunya konsekuensi yang secara otomatis memberikan kebaikan ke anak ini dalam hal berbusana harusnya difahami orang tua sejak awal. Lantas? Bagaimana bisa anak yang ingin berubah menjadi lebih baik, justru dihalangi oleh orang tua itu sendiri??

Hari ini mendapatkan cerita lagi dari wali asrama yang menemui salah seorang wali santri yang ternyata memberikan fasilitas seluasluasnya kepada anak untuk “ber-korea ria”. Koleksi kaset film korea, lagu lagu dan semcamnya ternyta dimuluskan untuk dikonsumsi santri setiap kali penjengukan/perpulangan. Walhasil.. motivasi belajar anak menjadi turun, anak sering melamun (Setelah ditanya, anak mengaku masih keinget film2 korea yg telah ditontonya) dsb.. Lantas bagaimana nasib kedepanya anak tersebut? Belum lagi dampak efeknya terhadap gaya hidup anak >,<

Ada lagi…

Ada salah satu wali santri yang mengeluh sikap anaknya tetang kebiasaan meminta belikan baju setiap kali jadwal penjengukan/perpulangan. Tak tanggung-tanggung yang diminta baju yang harganya atasan saja mencapai 200an dan belinyapun seringkali tidak cukup 1. Orang tua yang kebetulan memang mempunyai kemampuan finansial lebih ini mengaku bahwa ia mampu saja merealisasikan keinginan anaknya setiap bulanya, dan ternyata setiap anak meminta selalu diturutinya. Walhasil anak ketagihan.. sekarang kalau sperti itu, apa nasehat dari pesantren saja cukup untuk bisa merubah hasrat rutin anak tersebut?

Berbagai cerita tentang ketidak singkronan orang tua dan keluarga dengan sekolah sebenarnya sudah dari sejak saya disekolah pertama dan kedua sering saya jumpai. Dan orang tua- orang tua semacam ini biasanya anaknya memang bermaslah.

Alright…

Saya sendiri belum punya pengalaman mendidik anak sendiri. Tapi ketika difikir secara nalarpun cerita-cerita diatas merupakan fenomena yang perlu dijadikan pelajaran. Kita berniat mendidik anak menjadi lebih baik, mati-matian mengeluarkan uang yang tidak sedikit dengan memasukan anak ke pesantren. Namun, ternyata kita sendiri yang tidak mendukung anak untuk baik dengan tidak mau menaati peraturan pesantren, bahkan ada yang menyalah-nyalahkan pesantren karena tidak terima dengan konsekuensi.

Lantas, bagaimana seharusnya kita sebagai orang tua? (SELFTALK)








Senin, 05 Oktober 2015

Tips agar istiqomah dalam berhijab syar'i :')

   Yang namanya istiqomah itu memang tidak mudah ukhty.. Sya sendiri juga masih mencari2 lagi berbagai cara untuk tetap istiqomah.. :') barangkali beberapa tips ini paling tidak bisa membantu kita untuk bisa istiqomah.. :')

 1. Coba kita Cari lingkungan yang mendukung... Terutama teman.. Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah Solallahualaihiwasalam.
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Jikapun harus berkumpul dengan teman-teman atau lingkungan yang kurang baik, maka kita sebisa mungkin berusaha untuk mewarnainya buka justru kita yang terwarnai.

2. Dekatkan diri dengan Alquran (perbanyak interaksi dengan Alquran). Cara untuk mendekatkan diri dengan Alquran banyak macamnya. Bisa dengan tilawah/membacanya, mentadaburi maknanya, menghafalkanya sekaligus memurojaah hafalan.

3. Usahakan untuk sering mengikuti majlis ilmu agama, terutama kajian-kajian penguat ruhiyah. Akan lebih baik jika sifat kajianya rutin pekanan (bentuk liqo’/halqoh/firqoh). Jika tidak bisa secara langsung mengikuti kajian, maka bisa dengan menonton videonya misalkan melalui youtube.

4. Baca buku-buku asupan gizi ruhiyah. Buku-buku seputar agama, sirah nabawi, sirah sahabat, motivasi-motivasi penguat ruhiyah dan sejenisnya.

5. Jika aktiv di medsos, Follow page-page motivasi islam, quran hadist, and page-page yang bermanfaat yang isinya berbagai ilmu terutama ilmu agama. Hindari page-page yang tidak bermanfaat apalagi yang merusak akhlaq.

6. Tunjukkan performa terbaik. Berpenampilan syar’I juga harus terlihat rapid an bersih. Meskipun perempuan dilarang memakai parfum berlebihan, namun bau badan bisa diminimalisir dengan cara yang lain, misalkan dengan memakai doedoran dll. Jangan sampai berhijab sya’ri tapi kumel dan bau yang akhirnya membuat orang disekitar kita tidak nyaman. Jika orang lain tidak nyaman dan mencibir kita, sedangkan kita masih lemah secara keistiqomahan, maka hal itu bisa membuat kita down dan tidak istiqomah. So, syar’i itu harus tetap rapid an bersih^^

7. Terus berdoa dan memohon bimbingan dari AllahTa’ala agar selalu diberikan bimbingan dan keistiqomahan dalam berhijab syar’i. Aamiin.. :-)

(Bee)

*Dipostkan diblog BK Arrohmah putri Malang

Inspirasiku :D

Inspirasiku :D
Lahan dakwah ladang ILmu.. :)