Ahlan Wa Sahlan.. Walcome.. Sugeng Rawuh..

Selamat datang di blog kami.. Ini sekedar catatan kecil kami tentang hidup :D

Pages

Selasa, 28 Mei 2013

Relasi antara Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Agama


      Manusia sering kali disibukan dengan aktivitas mencari kebanaran yang obyektif. Demikianlah masa lalu hingga seterusnya untuk masa yang akan datang. Dengan aktivitas itu, manusia akan sampai pada tiga eksistensi yaitu : ilmu pengetahuan, filsafat, dan agama yang ketiganya bersumber pada kebenaran yang mutlak yaitu Allah Yang Maha Beesar. Dalam bahasa filsafat sendiri, filsafat menyebutkan dengan istilah kausa prima. Ketiga macam pengetahuan inilah yang akan selalu dikembangkan dengan sekuat tenaga oelh umat manusia, sejak pendidikan terendah sampai pada pendidikan tertinggi, secara umum dengan tujuan mencapai kebahagiaan.

          Namaun, dalam realitanya, di dunia perguruan tinggi khususnya mahasiswa fakultas filsafat masih sering kali memberikan kesan buruk. Sebagian dari lulusan filsafat, mereka justru menjadi lemah imannya bahkan seperti orang yang tidak mempunyai akal sehat. Hal inilah yang masih dijadikan doktrin orang bahwa mempelajari filsafat akan merusak keimanan kita. Padahal justru filsafat memberikann fungsi-fungsi dan mempunyai kedudukan tersendiri dalam ilmu dan agama. Filsafatlah yang menjadi motor penggerak kehidupan sehari-hari baik sebagai manusia pribadi maupun kolektif dalam bentuk masyarakat atau bangsa.

Lalu,bagaimana relasi antara filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama??

          Oleh Louis kattsoff dikatakan: bahasa yang dipakai dalam filsafat dan ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. Pada bagian lain dikatakan , filsafat dalam usahanya mencari jawaban atas pertanyaan –pertanyaan yang pokok yang kita ajarkan harus memperhatiakn hasil-hasil l ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam usahanya menemukan rahasia alam dan kodrat haruslah mengetahui kefalsafahanmengenai alam kodrat tersebut.

          Ilmu pengetahuan telah banyak membantu manusia dalam mencapai tujuan hidup dan kehidupannya. Yaitu kehidupan yang selalu lebih baik. Namun padakenyataanya tidak dapat dipungkiri bahwa selain mendatangkan dampak positif ilmu pengetahuan seperti teknologi juga sering kali disalah gunakan manusia. Maka untuk mengantisipasi itu ilmu pengetahuan perlu dikaji lebih lanjut oleh filsafat yaitu bahwasanya dalam pengembangan dan penerapan ilmu harus didasarkan pada nilai-nilai yang mencakup kehidupan manusia itu sendri, sedangkan nilai dikaji dalam filsafat sehingga tidak bersifat distributive bagi manusia. Dengan kata lain filsafat memberikan dasar-dasar bagi pengembangan dan penerapan ilmu agar pengembangan dan penerapan ilmu tetap sesuai dengan visi dan misi umat yaitu untuk menegakkan harkat dan martabat manusia.

          Sedangkan kontribusi ilmu sendiri kepada filsafat adalah bahwasanya ilmu memberikan berbagai permasalahan-permasalahan yang baru yang harus dikaji oleh filsafat sehingga filsafat tidak akan pernah ketinggalan terhadap pemikiran-pemikiran manusia.

          Dalam perspektif falasifah, filsafat dan agama merupakan dua pendekatan yang mendasar menuju pada kebenaran.secara kongkrit, agama mempunyai kontribusi kepada filsafat. Yaitu: bahwasanya filsafat harus berdasarkan pada agama, karena jika filsafat berdasarkan akl fikiran saja, maka filsafat tersebut tidak akan memuat kebenaran yang obyektif, karena yang memberikan pandangan dan putusan adalah akal pikiran. Sedangkan kesanggupan akal pikiran itu terbatas, sehingga filsafat yang hanya berdasarkan kepada akal fikiran semata-mata tidak snggup memberi kepuasan bagi manusia, terutama dalam tingkat pemahanman terhadap yang ghaib.

Filsafat sendiri membantu merasionalkan berbagai ajaran agama yang memeang mungkin dapat dirasionalkan. Agama harus dirasionalkan karena:

1. Agar manusia dalam menjalankan agama tidak hanaya sebagai warisan, tuntutan ataupun kebiasaan saja. Namun, kita harus tau dasar-dasar dan kesadaran kenapa kita harus menjaalnkanya.

2. Filsafat juga mampu memperkuat/ meningkatkan keimanan.

        Jika kita telah mengadakan perenungan tentang pengertian yang sedalam-dalamnya dari ketiga buah sumber atau wadah kebenaran, yaitu filsafat, ilmu pengetahuan , dan agama, maka kita mengetahui bahwasanya agama bertujuan untuk kebahagiaan umat manusia dunia akhirat dengan menunjukkan kebenaran asasi dan mutlak, baik mengenai mikro-kosmo (manusia), makro-kosmo(alam), maupun Tuhan/ Allah itu sendiri. Ilmu, filsafat, dan agama mempunyai hubungan yang terkait dan reflektif dengan manusia. Dikatakan terkait kaerena ketiganya tidak dapat bergerak dan berkembang apabila tidak ada tiga alat itu dengan tenaga utama yang berada di dalam dirir manusia. Tiga alat dan tenaga manusia adalah : akal pikiran, rasa dan keyakinan, sehingga dengan ketiga hal tersebut manusia akan dapat mencapai kebahagiaan bagi dirinya.

       Ilmu dan filsafat dapat bergerak dan berkembang berkat akal pikiran manusia. Juga agama dapat berkembang dan bergerak berkat adanya keyakinan. Akan tetapi ketiga alat dan tenaga utama tersebut tidak akan dapat berhubungan dengan ilmu, filsafat , dan agama jika tidak didorong dan dijalankan oleh kemauan manusia yang merupakan tenaga tersendiri yang terdapat dalam diri manusia. Dikatakan reflektif, karena ilmu, filsafat, dan agama baru dapat dirasakan faedahnya dalam kehidupan manusia, apbila ketiganya merefleksi dalam diri manusia itu sendiri.

*Tulisan ini tulisan jadul saat masih semester awal kuliah
untuk memenuhi tugas matakuliah filsafat I, waktu masih unyu-unyunya mengenal filsafat :P

Rabu, 08 Mei 2013

“Cinta untuk mereka”


Hari itu, jadwal  Tim psikologi/ konselor sekolah kontroling di TK. Seperti biasanya, saat jam istirahat saya ikut bermain bersama anak-anak sekaligus observasi segala bentuk aktivitas dan tingkah laku meraka. Ditengah asyiknya bermain tiba-tiba ada saorang anak yang nyeletuk:

Kau bidadari jatuh dari syurga.... dihadapanku.. eaa...”

Sempat bertanya ke mereka, setelah mereka ditanya apa itu maksudnya? Mereka hanya nyengir, n berkata: “Gak tau..“ rasanya  gemes mendengarnya ... lirik lagu yang dinyanyikan oleh salah satu boyband cilik yang lagi naik daun itu sungguh terekam kuat dalam otak anak-anak. Parahnya lagi, tak hanya satu, dua anak saja yang nyeletuk. Hampir semua anak hafal lagu. Jelas saja, lagu itu begitu populer dan seringkali terdengan ditelinga kita, apa lagi jaman sekarang jaman serba canggih, jadi untuk mendengar lagu n nyanyian tak perlu harus beli kaset seperti jaman dulu. Acara-acara musik di Tvpun semakin marak..
Sebenarnya tak ada masalah dengan lagu atau musik untuk dikonsumsi anak-anak. Yang menjadi masalah adalah, kenapa lagu yang bahkan anak-anak yang melantunkan namun mengandung lirik yang tidak sesuai dengan tingkat perkembanganya? Teringat lagu-lagu anak-anak yg dulu banyak populer. Mengajarkan kita untuk menabung, cinta kepada orang tua, semangat belajar.. berbeda dengan sekarang. Kebanyakan lagu yang dinikmati anak-anak sekarang adalah lagu percintaan yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka.
 Katakanlah salah satu acara kontes menyanyi anak-anak pada salah satu stasiun televisi, beberapa kali saya amati, ternyata lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu yang bernuansakan percintaan. Pada ada acara Kids  Music Awardpun ternyata yang mendapatkan penghargaan adalah justru band-band dewasa yang digandrungi anak-anak. Tak hanya itu, Dari beberapa kali konseling yang saya lakukan dengan orang tua, orang tua sering kali mengeluh dengan sinetron-sineton anak-anak yang sekarang ada. Setelah saya amati, ternyata memang benar bahwa sinetron anak-anakpun berceritakan tentang kisah cinta, padahal tokoh yang diperankan adalah masih anak-anak SMP bahkan SD.
Pernah saya mewawancari seorang anak SD kelas tiga, saat ditanya lagu apa yang anak sukai dan gemari, ternyata lagu-lagu dan penyanyi-penyanyi yang anak sebutkan adalah lagu dan penyanyi dewasa dan kebanyakan band-band dewasa.  Kalau saat inipun banyak band-band anak-anak, namun yang dinyanyikan ternyata tetap saja lagu perintaan antar lawan jenis, riskan memang. Padahal sebenarnya lagu adalah salah satu metode yang cukup baik dalam memasukan pendidikan berupa pesan-pesan moral untuk anak. Seharusnya band-band anak, atau penyanyi-penyanyi anak-anak dimaksimalkan untuk menyanyikan lagu-lagu yang mengandung pesan moral tersebut. Memang ada beberapa bandband anak yang menyanyikan lagu-lagu tetang persahabatan, semangat belajar, namun perlu lebih dimaksimalkan lagi.
Terlihat jelas bahwa saat ini memang banyak hal-hal yang dikonsumsi anak, namun sering kali kurang mendidik ke arah moral yang baik dan tidak sesuai perkembangan usia mereka. Anak-anak seolah olah dikarbit untuk menjadi dewasa, namun kedewasaan itu tidak mengarah ke arah moral yang baik. Padahal masa anak-anak adalah masa pembetukan karakter dan moral yang cukup baik, Perkembangan remaja anak ditentukan oleh pola asuh dan pendidikan karakter sejak dini. Meskipun lingkungan yang kelak ditempati remaja juga besar perananya, namun ketika anak sudah mempunyai pondasi karakter yang kuat, maka anak akan cenderung lebih bisa bertahan dan membedakan mana yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkanya. <bee>

Inspirasiku :D

Inspirasiku :D
Lahan dakwah ladang ILmu.. :)