Hari itu,
jadwal Tim psikologi/ konselor sekolah
kontroling di TK. Seperti biasanya, saat jam istirahat saya ikut bermain
bersama anak-anak sekaligus observasi segala bentuk aktivitas dan tingkah laku
meraka. Ditengah asyiknya bermain tiba-tiba ada saorang anak yang nyeletuk:
Sempat
bertanya ke mereka, setelah mereka ditanya apa itu maksudnya? Mereka hanya
nyengir, n berkata: “Gak tau..“ rasanya
gemes mendengarnya ... lirik lagu yang dinyanyikan oleh salah satu
boyband cilik yang lagi naik daun itu sungguh terekam kuat dalam otak
anak-anak. Parahnya lagi, tak hanya satu, dua anak saja yang nyeletuk. Hampir
semua anak hafal lagu. Jelas saja, lagu itu begitu populer dan seringkali
terdengan ditelinga kita, apa lagi jaman sekarang jaman serba canggih, jadi
untuk mendengar lagu n nyanyian tak perlu harus beli kaset seperti jaman dulu.
Acara-acara musik di Tvpun semakin marak..
Sebenarnya tak
ada masalah dengan lagu atau musik untuk dikonsumsi anak-anak. Yang menjadi
masalah adalah, kenapa lagu yang bahkan anak-anak yang melantunkan namun
mengandung lirik yang tidak sesuai dengan tingkat perkembanganya? Teringat
lagu-lagu anak-anak yg dulu banyak populer. Mengajarkan kita untuk menabung,
cinta kepada orang tua, semangat belajar.. berbeda dengan sekarang. Kebanyakan
lagu yang dinikmati anak-anak sekarang adalah lagu percintaan yang tidak sesuai
dengan perkembangan mereka.
Katakanlah salah satu acara kontes menyanyi
anak-anak pada salah satu stasiun televisi, beberapa kali saya amati, ternyata
lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu yang bernuansakan percintaan. Pada
ada acara Kids Music Awardpun ternyata
yang mendapatkan penghargaan adalah justru band-band dewasa yang digandrungi
anak-anak. Tak hanya itu, Dari beberapa kali konseling yang saya lakukan dengan
orang tua, orang tua sering kali mengeluh dengan sinetron-sineton anak-anak
yang sekarang ada. Setelah saya amati, ternyata memang benar bahwa sinetron
anak-anakpun berceritakan tentang kisah cinta, padahal tokoh yang diperankan
adalah masih anak-anak SMP bahkan SD.
Pernah saya
mewawancari seorang anak SD kelas tiga, saat ditanya lagu apa yang anak sukai
dan gemari, ternyata lagu-lagu dan penyanyi-penyanyi yang anak sebutkan adalah
lagu dan penyanyi dewasa dan kebanyakan band-band dewasa. Kalau saat inipun banyak band-band anak-anak,
namun yang dinyanyikan ternyata tetap saja lagu perintaan antar lawan jenis,
riskan memang. Padahal sebenarnya lagu adalah salah satu metode yang cukup baik
dalam memasukan pendidikan berupa pesan-pesan moral untuk anak. Seharusnya
band-band anak, atau penyanyi-penyanyi anak-anak dimaksimalkan untuk
menyanyikan lagu-lagu yang mengandung pesan moral tersebut. Memang ada beberapa
bandband anak yang menyanyikan lagu-lagu tetang persahabatan, semangat belajar,
namun perlu lebih dimaksimalkan lagi.
Terlihat jelas
bahwa saat ini memang banyak hal-hal yang dikonsumsi anak, namun sering kali
kurang mendidik ke arah moral yang baik dan tidak sesuai perkembangan usia
mereka. Anak-anak seolah olah dikarbit untuk menjadi dewasa, namun kedewasaan
itu tidak mengarah ke arah moral yang baik. Padahal masa anak-anak adalah masa
pembetukan karakter dan moral yang cukup baik, Perkembangan remaja anak
ditentukan oleh pola asuh dan pendidikan karakter sejak dini. Meskipun
lingkungan yang kelak ditempati remaja juga besar perananya, namun ketika anak
sudah mempunyai pondasi karakter yang kuat, maka anak akan cenderung lebih bisa
bertahan dan membedakan mana yang harus diikuti dan mana yang harus
ditinggalkanya. <bee>

0 komentar:
Posting Komentar