Ahlan Wa Sahlan.. Walcome.. Sugeng Rawuh..

Selamat datang di blog kami.. Ini sekedar catatan kecil kami tentang hidup :D

Pages

Rabu, 08 Mei 2013

“Cinta untuk mereka”


Hari itu, jadwal  Tim psikologi/ konselor sekolah kontroling di TK. Seperti biasanya, saat jam istirahat saya ikut bermain bersama anak-anak sekaligus observasi segala bentuk aktivitas dan tingkah laku meraka. Ditengah asyiknya bermain tiba-tiba ada saorang anak yang nyeletuk:

Kau bidadari jatuh dari syurga.... dihadapanku.. eaa...”

Sempat bertanya ke mereka, setelah mereka ditanya apa itu maksudnya? Mereka hanya nyengir, n berkata: “Gak tau..“ rasanya  gemes mendengarnya ... lirik lagu yang dinyanyikan oleh salah satu boyband cilik yang lagi naik daun itu sungguh terekam kuat dalam otak anak-anak. Parahnya lagi, tak hanya satu, dua anak saja yang nyeletuk. Hampir semua anak hafal lagu. Jelas saja, lagu itu begitu populer dan seringkali terdengan ditelinga kita, apa lagi jaman sekarang jaman serba canggih, jadi untuk mendengar lagu n nyanyian tak perlu harus beli kaset seperti jaman dulu. Acara-acara musik di Tvpun semakin marak..
Sebenarnya tak ada masalah dengan lagu atau musik untuk dikonsumsi anak-anak. Yang menjadi masalah adalah, kenapa lagu yang bahkan anak-anak yang melantunkan namun mengandung lirik yang tidak sesuai dengan tingkat perkembanganya? Teringat lagu-lagu anak-anak yg dulu banyak populer. Mengajarkan kita untuk menabung, cinta kepada orang tua, semangat belajar.. berbeda dengan sekarang. Kebanyakan lagu yang dinikmati anak-anak sekarang adalah lagu percintaan yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka.
 Katakanlah salah satu acara kontes menyanyi anak-anak pada salah satu stasiun televisi, beberapa kali saya amati, ternyata lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu-lagu yang bernuansakan percintaan. Pada ada acara Kids  Music Awardpun ternyata yang mendapatkan penghargaan adalah justru band-band dewasa yang digandrungi anak-anak. Tak hanya itu, Dari beberapa kali konseling yang saya lakukan dengan orang tua, orang tua sering kali mengeluh dengan sinetron-sineton anak-anak yang sekarang ada. Setelah saya amati, ternyata memang benar bahwa sinetron anak-anakpun berceritakan tentang kisah cinta, padahal tokoh yang diperankan adalah masih anak-anak SMP bahkan SD.
Pernah saya mewawancari seorang anak SD kelas tiga, saat ditanya lagu apa yang anak sukai dan gemari, ternyata lagu-lagu dan penyanyi-penyanyi yang anak sebutkan adalah lagu dan penyanyi dewasa dan kebanyakan band-band dewasa.  Kalau saat inipun banyak band-band anak-anak, namun yang dinyanyikan ternyata tetap saja lagu perintaan antar lawan jenis, riskan memang. Padahal sebenarnya lagu adalah salah satu metode yang cukup baik dalam memasukan pendidikan berupa pesan-pesan moral untuk anak. Seharusnya band-band anak, atau penyanyi-penyanyi anak-anak dimaksimalkan untuk menyanyikan lagu-lagu yang mengandung pesan moral tersebut. Memang ada beberapa bandband anak yang menyanyikan lagu-lagu tetang persahabatan, semangat belajar, namun perlu lebih dimaksimalkan lagi.
Terlihat jelas bahwa saat ini memang banyak hal-hal yang dikonsumsi anak, namun sering kali kurang mendidik ke arah moral yang baik dan tidak sesuai perkembangan usia mereka. Anak-anak seolah olah dikarbit untuk menjadi dewasa, namun kedewasaan itu tidak mengarah ke arah moral yang baik. Padahal masa anak-anak adalah masa pembetukan karakter dan moral yang cukup baik, Perkembangan remaja anak ditentukan oleh pola asuh dan pendidikan karakter sejak dini. Meskipun lingkungan yang kelak ditempati remaja juga besar perananya, namun ketika anak sudah mempunyai pondasi karakter yang kuat, maka anak akan cenderung lebih bisa bertahan dan membedakan mana yang harus diikuti dan mana yang harus ditinggalkanya. <bee>

0 komentar:

Posting Komentar

Inspirasiku :D

Inspirasiku :D
Lahan dakwah ladang ILmu.. :)