Wanita adalah makhluk Tuhan yang dianugrahkan
berbagai kelebihan yang tak dimiliki oleh laki-laki. Salah satunya adalah bentuk fisik yang indah. Bahkan seluruh
bagian dri tubuh wanita berpotensi untuk menarik siapapun yang melihatnya. Dari
anak kecil hingga lansia sekalipun.
Islam memandang
seorang wanita adalah ibarat mutiara yang seharusnya dijaga keindahan dan
kecantikanya. Segala potensi baik fisik maupun kecerdasan dinilai sangatlah
berharga. Selain itu, peranan mereka dalam membentuk generasi masa depan
sngatlah penting, sehingga islam dalam memanaj kehidupan seorang wanita lebih
spesial dari seorang laki-laki. Dalam hal berpaikaian misalnya. Menutup aurat,
ketika kita lihat dari asas kemanfaattan, busana yang diatur dalam alquran
dapat meminimalisir bahkan mencegah wanita dari mata-mata jahil yang
membahayakan kehormatan mereka. Meski demikian, kita tetap tidak lantas berbusana syar'i lantara hal itu sangat bermanfaat bagi kita, tapi lebih dari itu, karena dalam menjalankan syari'at ALLoh tentu saja yang paling utama adalah didasari dengan keimanan dan keta'atan pada ALLoh ta'ala.
Tak dapat dipungkiri, fakta yang kita lihat, potensi keindahan fisik wanita saat ini banyak dijadikan sebagai modal untuk
bisa mencetak uang. Banyak kontes-kontes
perempuan bergengsi yang saat ini digelar diberbagai negara termasuk Indonesia yang pada tahun ini direncanakan menjadi tuan rumah pada ajang miss word. Selain itu, Perempuan saat ini lebih banyak dijadikan
sebagai alat untuk mempromosikan produk, bahkan produk yang sebenarnya tidak ada
hubunganya dengan perempuan sekalipun. Hampir semua iklan di televisi
bintangnya adalah perempuan. Jelas bahwa ini adalah salah satu bukti bahwa di
negri ini eksploitasi perempuan begitu besar dan marak. Apalagi saat ini kita
berda dalam himpitan ekonomi yang menyesakkan dada, wanita tak lagi dipandang
sebagai sesuatu yang berharga.
Namun, banyak
wanita yang tidak sadar akan hal ini. Bahkan mereka justru bangga dengan
memamerkan tubuhnya di muka publik, apalagi ketika mendapatkan honor yang
tinggi. Harga diri mereka seolah diobral pada penikmat mereka. Parahnya, banyak wanita yang menolak bahwa ini merupakan tindakan
eksploitasi wanita. Ini adalah buah dari penanaman pemikiran kapitalisme,
materialisme, liberalisme, sekularisme,
pragmatisme dan hedonisme yang merasuk
sangat dalam pada diri mereka. Gaya hidup yang mereka anut mereka anggap
sebagai sesuatu yang wajar dan hak setiap individu, bahkan mereka anggap
sebagai gaya hidup yang lebih unggul. Naudzubillah...
Masih banyak bentuk-bentuk eksploitasi lainya. Tenaga kerja yang dikirim ke
luar negri misalnya, kebanyakan dari wanita, sehingga secara gradual wanita
masuk dalam dunia pasaran kerja yang memainkan peranan lebih besar di ranah
soaial. Ketika banayaknya perempuan yang terserap di pasaaran kerja adalah
terbelenggainya tugas rumah tangga mereka. Kapitalisme tak pernah menyentuh
sisi humanis seorang ibu kepada anak, yang terfikirkan hanyalah sisi
materialisme saja.
Lantas
bagaimana nasib generasi kedepan jika eksploitasi wanita terus saja merebak?
Padahal seorang wanita mempunyai tugas yang sangat mulia,sebagai pencetak
generasi penerus harapan umat. Dalam islam sendiri telah diajarkan bahwa ibu
adalah sekolah pertama bagi seorang anak, sehingga peran seorang ibu sangatlah
penting untuk bisa menciptakan generasi-generasi unggul.
Ketika
sekularisme, kapitalisme, liberalisme dan hedonisme terus tertanam di negri
ini, maka selamanya masalah eksploitasi ini tak akan kunjung berhenti. Apa yang
dituntukan oleh sekularis dan kawan-kawan akan lebih ditakuti dari pada apa
yang dituntutkan Alloh ta’ala. Padahal, kalau kita menilik rujukan yang sudah
ditetapkan islam, Al-quran dan al-hadits secara komperehenship mengatur seluruh
aspek kehidupan kita. Sehingga, upaya untuk menyelamatkan kaum perempuan adalah
dengan melakukan perubahan pemikiran umat untuk kembali kepada syariat islam yang sudah diatur dalam alquran dan
assunnah yang menjadi rujukan seluruh aspek kehidupan. Tanpa penerapan aturan Islam secara kaffah kecil kemungkinan untuk bisa merubah budaya eksploitasi ini. <bee>

2 komentar:
:) Ndak papa.. dibuat pelajaran dan pengalaman saja nduk. Semoga kita smua terhindar dari berbagai macam fitnah dunia, dan bisa menjadi pribadi yg shalihah. aamiin ya Raab..
Posting Komentar