Ahlan Wa Sahlan.. Walcome.. Sugeng Rawuh..

Selamat datang di blog kami.. Ini sekedar catatan kecil kami tentang hidup :D

Pages

Sabtu, 08 Juni 2013

Eksploitasi Wanita? Mau?


Wanita adalah makhluk Tuhan yang dianugrahkan  berbagai kelebihan yang tak dimiliki oleh laki-laki. Salah satunya adalah bentuk fisik yang indah. Bahkan seluruh bagian dri tubuh wanita berpotensi untuk menarik siapapun yang melihatnya. Dari anak kecil hingga lansia sekalipun.

Islam memandang seorang wanita adalah ibarat mutiara yang seharusnya dijaga keindahan dan kecantikanya. Segala potensi baik fisik maupun kecerdasan dinilai sangatlah berharga. Selain itu, peranan mereka dalam membentuk generasi masa depan sngatlah penting, sehingga islam dalam memanaj kehidupan seorang wanita lebih spesial dari seorang laki-laki. Dalam hal berpaikaian misalnya. Menutup aurat, ketika kita lihat dari asas kemanfaattan, busana yang diatur dalam alquran dapat meminimalisir bahkan mencegah wanita dari mata-mata jahil yang membahayakan kehormatan mereka. Meski demikian, kita tetap tidak lantas berbusana syar'i lantara hal itu sangat bermanfaat bagi kita, tapi lebih dari itu, karena dalam menjalankan syari'at ALLoh tentu saja yang paling utama adalah didasari dengan keimanan dan keta'atan pada ALLoh ta'ala.

 Tak dapat dipungkiri, fakta yang kita lihat, potensi keindahan fisik wanita saat ini banyak dijadikan sebagai modal untuk bisa  mencetak uang. Banyak kontes-kontes perempuan bergengsi yang saat ini digelar diberbagai negara termasuk Indonesia yang pada tahun ini direncanakan menjadi tuan rumah pada ajang miss word. Selain itu, Perempuan saat ini lebih banyak dijadikan sebagai alat untuk mempromosikan produk, bahkan produk yang sebenarnya tidak ada hubunganya dengan perempuan sekalipun. Hampir semua iklan di televisi bintangnya adalah perempuan. Jelas bahwa ini adalah salah satu bukti bahwa di negri ini eksploitasi perempuan begitu besar dan marak. Apalagi saat ini kita berda dalam himpitan ekonomi yang menyesakkan dada, wanita tak lagi dipandang sebagai sesuatu yang berharga.

Namun, banyak wanita yang tidak sadar akan hal ini. Bahkan mereka justru bangga dengan memamerkan tubuhnya di muka publik, apalagi ketika mendapatkan honor yang tinggi. Harga diri mereka seolah diobral pada penikmat mereka. Parahnya, banyak wanita yang menolak bahwa ini merupakan tindakan eksploitasi wanita. Ini adalah buah dari penanaman pemikiran kapitalisme, materialisme, liberalisme, sekularisme,  pragmatisme dan hedonisme  yang merasuk sangat dalam pada diri mereka. Gaya hidup yang mereka anut mereka anggap sebagai sesuatu yang wajar dan hak setiap individu, bahkan mereka anggap sebagai gaya hidup yang lebih unggul. Naudzubillah...

Masih banyak bentuk-bentuk eksploitasi lainya. Tenaga kerja yang dikirim ke luar negri misalnya, kebanyakan dari wanita, sehingga secara gradual wanita masuk dalam dunia pasaran kerja yang memainkan peranan lebih besar di ranah soaial. Ketika banayaknya perempuan yang terserap di pasaaran kerja adalah terbelenggainya tugas rumah tangga mereka. Kapitalisme tak pernah menyentuh sisi humanis seorang ibu kepada anak, yang terfikirkan hanyalah sisi materialisme saja.

Lantas bagaimana nasib generasi kedepan jika eksploitasi wanita terus saja merebak? Padahal seorang wanita mempunyai tugas yang sangat mulia,sebagai pencetak generasi penerus harapan umat. Dalam islam sendiri telah diajarkan bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi seorang anak, sehingga peran seorang ibu sangatlah penting untuk bisa menciptakan generasi-generasi unggul.

Ketika sekularisme, kapitalisme, liberalisme dan hedonisme terus tertanam di negri ini, maka selamanya masalah eksploitasi ini tak akan kunjung berhenti. Apa yang dituntukan oleh sekularis dan kawan-kawan akan lebih ditakuti dari pada apa yang dituntutkan Alloh ta’ala. Padahal, kalau kita menilik rujukan yang sudah ditetapkan islam, Al-quran dan al-hadits secara komperehenship mengatur seluruh aspek kehidupan kita. Sehingga, upaya untuk menyelamatkan kaum perempuan adalah dengan melakukan perubahan pemikiran umat untuk kembali kepada syariat islam yang sudah diatur dalam alquran dan assunnah yang menjadi rujukan seluruh aspek kehidupan. Tanpa penerapan aturan Islam secara kaffah kecil kemungkinan untuk bisa merubah budaya eksploitasi ini. <bee>

2 komentar:

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Laeli W. Hidayati mengatakan...

:) Ndak papa.. dibuat pelajaran dan pengalaman saja nduk. Semoga kita smua terhindar dari berbagai macam fitnah dunia, dan bisa menjadi pribadi yg shalihah. aamiin ya Raab..

Posting Komentar

Inspirasiku :D

Inspirasiku :D
Lahan dakwah ladang ILmu.. :)