Siapa yang tak
kenal sosok satu ini? Perndiri salah satu organisasi terbesar di Indonesia ini
merupakan sosok pemimpin ini dikenal dzakak, cerdas akalnya dan mempunyai
maziyah atau keistimewaan dalam khauf. Pelajaran-pelajarn serta nasehat-nasehat
beliau tak hanya dicanang dalam fikiran
masyarakat terutama kader-kader persyarikatan namun juga sering dijadikan
sebagai motivasi dan renungan dalam menjalani kehidupan yang islami bekal
menuju akhirat yang kekal.
Sebelum
akhirnya Alloh Ta’ala memanggil KHA. Dahlan untuk menghadap kepadaNya, KHA Dahlan
sempat memberikan 7 pelajaran hidup dalam islam. Berikut adalah 7 pelajaran
falsafah hidup dari beliau yang dapat kita jadikan renungan berfikir, terutama
untuk para kader-kader pejuang islam dalam persyarikatan Muhammadiyah.
1.
Kita Manusia, hidup di dunia ini hanya sekali,
untuk bertaruh: sesudah mati, akan mendapatkan kebahagiaan atau
kesengsaraankah?
2.
Kebanyakan diantara manusia, berwatak angkuh dan
takabur, mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri
3.
Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun,
sekali, dua kali, berulang-ulang, maka kemudian menjadi biasa. Kalau sudah
menjadi kesenangan yang dicintai, maka kebiasaan yang dicintai itu sukar untuk
dirubah. Sudah menjadi tabiat, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan
yang telah diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau i’tiqad, perasaan
kehendak maupun amal perbuatan. Kalau akan merubah, mereka akan sanggup membela
dengan mengorbankan jiwa dan raga. Demikian itu karena anggapan bahwa apa yang
dimilikinya adalah benar.
4.
Manusia harus dipersatukan dalam kebenaran,
bersama-sama berfikir bagaimana sebenarnya hakikat dan tujuan manusia hidup di
dunia. Apakah perlunya hidup? Hidup di dunia harus mengerjakan apa? Mencari apa
dan apa yang dituju?
5.
Manusia sering kali tidak menuruti, tidak
memperdulikan suatu yang sudah terang dan benar bagi dirinya. Artinya, dirinya
sendiri, fikiranya sendiri, sudah dapat mengatakan itu benar tetapi ia tidak
mau menuruti kebenaran itu karena takut mendapat kesukaran, takut berat dan
bermacam-macam yang dikhawatirkan, karena nafsu dan hatinya sudah terlanjur
rusak, berpenyakit akhlak, hanyut dan tertarik oleh kebiasaan buruk. Agama islam sungguh cemerlang kelihatan makin
suram. Tetapi sesungguhnya yang suram itu adalah manusianya, bukan agamanya.
6.
Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum
berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat
islam dalam kebenaran. Malah, pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya
mempermainkan dan memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah.
7.
Dalam belajar, ada 2 bagian pelajaran yaitu
pelajaran ilmu dan amal. Ketika manusia mempelajari suatu materi, manusia
seharusnya tidak berpindah dulu ke materi yang lain sebelum ia benar-benar
faham dengan materi sebelumnya. Begitu juga dengan amal, kalau setingkat saja
belum dapat mengerjakan, tak perlu ditambah.
Pelajaran-pelajaran
yang disampaikan oleh KHA. Dahlan di atas perlulah kita renungkan untuk dapat
dijadikan sebagai modal berfikir dalam perjuangan untuk kebangkitan umat menuju
cita-cita yang diinginkan. (bee)
0 komentar:
Posting Komentar