Ahlan Wa Sahlan.. Walcome.. Sugeng Rawuh..

Selamat datang di blog kami.. Ini sekedar catatan kecil kami tentang hidup :D

Pages

Senin, 19 Oktober 2015

Bersahabat karena Allah, Bersama Hingga ke Syurga.. :’)

Bismillahirrohmaanirrohimm..

Sahabat..??? Hm…      
                                                                                                                                  
Siapa yang gak ingin punya teman dekat? Kebanyakan orang pasti ingin punya sahabat atau teman dekat agar bisa saling berbagi, saling bercerita dll. Namun gilrs.. mencari sahabat ataupun teman dekat kudu hati-hati karena orang terdekatmulah yang akan banyak mnentukan hidupmu.

Coba ingat-ingat, Siapa diantara orang- orang yang dijamin Allah masuk syurga? Berderet nama yang sudah dijamin oleh Allah masuk syurga hampir semua adalah SAHABAT Rasulullah Solallahualaihi wasalam. Semakin dekat dengan seseorang yang baik.. maka kebaikan pada diri seseorangpun akan semakin Nampak. Bagitulah makna persabatan karena Allah.

Perhatikan wejangan-wejangan dari kanjeng nabi Solallahualaihiwasalah berikut ini.. :
"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Dari Abu Musa Asy-Asy'ari, Dia mengatakan bahwa, Rasulullah saw. Bersabda :
"Sesungguhnya, Perumpamaan Teman yang Baik dan Teman yang Buruk, adalah Seperti Penjual Minyak Wangi dan Tukang Pandai Besi. Seorang Penjual Minyak Wangi akan memberi kamu Minyak, atau kamu Membelinya, atau kamu mendapati Bau yang Harum darinya.Sedangkan Pandai Besi, maka bisa jadi akan Membakar bajumu dan bisa pula engkau mendapati darinya Bau yang tidak enak". (HR. Muttafaq 'Alaih).

Sebenarnya berteman kepada siapapun boleh saja.. namun, apakah kita sudah dapat memastikan bahwa kita akan bisa bertahan tanpa terkena arus jika berteman dengan orang yang kurang bahkan tidak baik akhlak dan agamanya? Hal yang luar biasa adalah ketika kita berteman dengan orang yang kurang baik akhlaknya akan tetapi kita tidak terwarnai dan justru kitalah yang mewarnai mereka dan mengajak mereka dalam kebaikan dan menjadikan mereka semakin baik.

Makna persahabatan sesungguhnya adalah keterikatan hati karena Allah. Persahabatan karena Allah didasarkan pada cinta dan ketaatan kepada Allah. Lalu Adakah di dalam persahabatan kita saling mengingatkan jika ada yang salah? Saling menasehati? Saling tolong menolong dan mengajak dalam kebaikan? Saling mendoakan? Ataukah justru dari persahabatan kita semakin memperburuk akhlak diantara kita?

Mari kita menengok satu wejangan lagi dari Rasulullah Solallahualaihiwasalam:
“Sebaik-baik kawan adalah mereka yang mengingatkan kamu kepada Allah Subhanahuwataala, bila melihatnya dapat menambahkan ilmumu, jika bercakap denganya dapat menyemangatimu untuk menyediakan bekal akhirat” (H.R Tirmidzi)

Dalam ayat Alquran juga disebutkan..
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang bersifat benar” ( Attaubah: 119)

Indahnya persahabatan bukan terletak pada kedekatan kita kepada teman, perhatian kepada teman, namun lebih dari itu bahwa di dalam persahabatan kita haruslah ada kebaikan-kebaikan dan do’a-do’a yang mengantarkan kita dan sahabat-sahabat kita hingga ke syurga. Jika persahabatan kita berujung hingga ke syurga…. Indah bukan? ^,^ (Bee)

*Dipost-kan di papan bimbingan BK Arrohmah Putri Malang

Selasa, 06 Oktober 2015

Menjadi orang tua bijak???

Bismillahirrohmaanirrohim…


3 Tahun berkecimpung di dunia pendidikan ternyata memang banyak hal yang kemudian dapat dijadikan pelajaran termasuk juga pelajaran menjadi orang tua yang bijak. Aaahh… mungkin memang tidak mudah menjadi orang tua bagi anak itu? >,<

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan cerita dari umi fatim yang menghadapi wali murid super ngeyel dan keras kepala. Cerita ini berawal dari salah seorang santri yang ternyata tertangkap membawa tab. Setelah diketahui oleh bagian mahkama, akhirnya tab disita oleh wali asrama. Setelah diselidiki, ternyata orang tua sendiri lah yang mengizinkan anaknya untuk membawa tab tersebut, padahal sudah jelas sejelas-jelasnya dalam peraturan, santri tidak diperkenankan membawa barang elektronik. Singkat cerita, setelah orang tua mengetahui bahwa tab anak tersebut disita, mereka merasa tidak terima dan meluapkan kemarahanya dengan sangat tidak bijak bahkan didepan bagian kepesantrenan sekalipun. Puncaknya adalah, ayah dari santri tersebut merasa tidak terima tab disita secara permanen dan akhirnya tab tersebut dibanting hingga retak.

Allah….

Mendengar cerita ini benar-benar tak habis fikir. Yang membuat heran dan pertanyaanya adalah, kenapa orang tua punya niat menyekolahkan anak di pesantren, sudah tau peraturan-peraturan pesantren yang jelas diadakan untuk kebaikan santri  namun justru mendukung santri untuk melanggar sendiri, setelah tertangkap dan anak harus mendapatkan konsekuensi, mereka justru membela anak dan menghardik pihak pesantren. Lantas kalau seperti itu kenapa dulu mau memasukkan anak ke pesantren?

Beberapa hari yang lalu saya sempat ngobrol dengan beberapa anak. Kebetulan saat itu obrolan kami mengarah pada peraturan tentang adab berbusana. Saya iseng tapi serius bertanya kepada anak-anak: “Kalian cantik dan anggun sekali klo pakai baju dan krudung lebar kayak gini, apa dirumah juga seperti ini?” beberapa anak mengatakan sampil nyengir “Hehe pakai krudung paris us..” dan ternyata ada yang nyeletuk: “ Lah ust… di rumah sya pakai krudung besar kayak bgini malah dikomentari ibu”. Heekk??? Yang membuat saya bertanya lagi. Dulu saat pendaftaran tentu orang tua melihat pesantren dan melihat semua civitas pesantren berbusana yang sama bahkan lebih lebar krudungnya. Tentunya konsekuensi yang secara otomatis memberikan kebaikan ke anak ini dalam hal berbusana harusnya difahami orang tua sejak awal. Lantas? Bagaimana bisa anak yang ingin berubah menjadi lebih baik, justru dihalangi oleh orang tua itu sendiri??

Hari ini mendapatkan cerita lagi dari wali asrama yang menemui salah seorang wali santri yang ternyata memberikan fasilitas seluasluasnya kepada anak untuk “ber-korea ria”. Koleksi kaset film korea, lagu lagu dan semcamnya ternyta dimuluskan untuk dikonsumsi santri setiap kali penjengukan/perpulangan. Walhasil.. motivasi belajar anak menjadi turun, anak sering melamun (Setelah ditanya, anak mengaku masih keinget film2 korea yg telah ditontonya) dsb.. Lantas bagaimana nasib kedepanya anak tersebut? Belum lagi dampak efeknya terhadap gaya hidup anak >,<

Ada lagi…

Ada salah satu wali santri yang mengeluh sikap anaknya tetang kebiasaan meminta belikan baju setiap kali jadwal penjengukan/perpulangan. Tak tanggung-tanggung yang diminta baju yang harganya atasan saja mencapai 200an dan belinyapun seringkali tidak cukup 1. Orang tua yang kebetulan memang mempunyai kemampuan finansial lebih ini mengaku bahwa ia mampu saja merealisasikan keinginan anaknya setiap bulanya, dan ternyata setiap anak meminta selalu diturutinya. Walhasil anak ketagihan.. sekarang kalau sperti itu, apa nasehat dari pesantren saja cukup untuk bisa merubah hasrat rutin anak tersebut?

Berbagai cerita tentang ketidak singkronan orang tua dan keluarga dengan sekolah sebenarnya sudah dari sejak saya disekolah pertama dan kedua sering saya jumpai. Dan orang tua- orang tua semacam ini biasanya anaknya memang bermaslah.

Alright…

Saya sendiri belum punya pengalaman mendidik anak sendiri. Tapi ketika difikir secara nalarpun cerita-cerita diatas merupakan fenomena yang perlu dijadikan pelajaran. Kita berniat mendidik anak menjadi lebih baik, mati-matian mengeluarkan uang yang tidak sedikit dengan memasukan anak ke pesantren. Namun, ternyata kita sendiri yang tidak mendukung anak untuk baik dengan tidak mau menaati peraturan pesantren, bahkan ada yang menyalah-nyalahkan pesantren karena tidak terima dengan konsekuensi.

Lantas, bagaimana seharusnya kita sebagai orang tua? (SELFTALK)








Senin, 05 Oktober 2015

Tips agar istiqomah dalam berhijab syar'i :')

   Yang namanya istiqomah itu memang tidak mudah ukhty.. Sya sendiri juga masih mencari2 lagi berbagai cara untuk tetap istiqomah.. :') barangkali beberapa tips ini paling tidak bisa membantu kita untuk bisa istiqomah.. :')

 1. Coba kita Cari lingkungan yang mendukung... Terutama teman.. Sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah Solallahualaihiwasalam.
Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Jikapun harus berkumpul dengan teman-teman atau lingkungan yang kurang baik, maka kita sebisa mungkin berusaha untuk mewarnainya buka justru kita yang terwarnai.

2. Dekatkan diri dengan Alquran (perbanyak interaksi dengan Alquran). Cara untuk mendekatkan diri dengan Alquran banyak macamnya. Bisa dengan tilawah/membacanya, mentadaburi maknanya, menghafalkanya sekaligus memurojaah hafalan.

3. Usahakan untuk sering mengikuti majlis ilmu agama, terutama kajian-kajian penguat ruhiyah. Akan lebih baik jika sifat kajianya rutin pekanan (bentuk liqo’/halqoh/firqoh). Jika tidak bisa secara langsung mengikuti kajian, maka bisa dengan menonton videonya misalkan melalui youtube.

4. Baca buku-buku asupan gizi ruhiyah. Buku-buku seputar agama, sirah nabawi, sirah sahabat, motivasi-motivasi penguat ruhiyah dan sejenisnya.

5. Jika aktiv di medsos, Follow page-page motivasi islam, quran hadist, and page-page yang bermanfaat yang isinya berbagai ilmu terutama ilmu agama. Hindari page-page yang tidak bermanfaat apalagi yang merusak akhlaq.

6. Tunjukkan performa terbaik. Berpenampilan syar’I juga harus terlihat rapid an bersih. Meskipun perempuan dilarang memakai parfum berlebihan, namun bau badan bisa diminimalisir dengan cara yang lain, misalkan dengan memakai doedoran dll. Jangan sampai berhijab sya’ri tapi kumel dan bau yang akhirnya membuat orang disekitar kita tidak nyaman. Jika orang lain tidak nyaman dan mencibir kita, sedangkan kita masih lemah secara keistiqomahan, maka hal itu bisa membuat kita down dan tidak istiqomah. So, syar’i itu harus tetap rapid an bersih^^

7. Terus berdoa dan memohon bimbingan dari AllahTa’ala agar selalu diberikan bimbingan dan keistiqomahan dalam berhijab syar’i. Aamiin.. :-)

(Bee)

*Dipostkan diblog BK Arrohmah putri Malang

Cantik dan Syar'i ^,^

Assalamualaikum girls..

Pernah nggak ngeliat permen yang sudah dibuka bungkusnya, terus jatuh dan akhirnya permen itu dibuang sama yang punya? Kira-kira Apa yang terjadi  sesaat setelah itu? Yang pasti permenya udah kotor, dan Kemungkinan besar tu permen bakal dikerubungi semut kalau nggak  lalat. Nah sekarang kalau kita punya permen yang masih terbungkus rapi, Mau jatuh 10 kalipun, mesti bakal masih terlindungi dan masih bisa dinikmati kelezatanya ^^

Well…

Coba sekrang perhatikan gambar dibawah ini:

bayangkan.. ada ayam tak berbulu terus jalan-jalan kesana kmari. Ngeri? Aneh? :D Ayam aja tau kalau badan ditutupi itu lebih cantic dan anggun :D :D :D

Nah..

Sekrang kita bercermin pada diri sendiri, Kira-kira mau jadi kayak permen gak terbungkus yang banyak dikerubungi semut/lalat atau permen yang terbungkus rapih and higienis? ;)

Yang namanya perempuan itu, kalau dalam islam bener-bener dah diistimewakan banget. Ibarat  berlian tentu tidak sembarangan orang bisa pegang dan menikmati keindahanya. Berlian barang berharga yang dilindungi dalam etalase dengan kunci yang hanya pemiliknya saja yang tau sandinya.

So.. dengan keistimewaan perempuan ini, tentu saja islam mengatur sedemikian rupa perempuan agar perempuan ini menjadi benar-benar barang berharga yang tak sembarangan orang bisa menikmati segala keindahan yang dipunyanya, termasuk juga dalam berbusana.

Sekarang mari kita tengok beberapa pesan dari Alloh untuk kita para perempuan:
“Katakanlah kepada wanita beriman Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau  ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki mereka, atau putera saudara-saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan –pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (AnNur:31)

Di dalam ayat yang lain juga disebutkan…
Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[2] ke seluruh tubuh mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Alahzab: 59)

Dari 2 ayat ini saja sudah menunjukkah bahwa islam begitu mengistimewakan perempuan dengan bukti syariat yang mengatur perempuan dalam berbusana agar perempuan terlindungi. Selain itu masih banyak juga hadist-hadist yang mengatur bagaiamana perempuan berpenampilan.

Nah, sekrang kita tengok, apakah hijab yang dikenakan perempuan-perempuan jaman sekrang smua syar’i?

Ada yang pernah dengar fenomena “jilbob”? Fenomena jilbob ini salah satu yang menggambarkan betapa masih banyak kaum perempuan yang tidak faham dalam berbusana muslimah yang syar’i. Mereka berbusana tapi telanjang. Belum lagi fenomena punuk unta, yang jelas sudah dikatakan oleh Rasulullah solallhualaihiwasalam bahwa mereka tidak mencium bau syurga, dan masih banyak lagi fenomena-fenomenanya.

Lantas? Bagaimana sih hijab yang syar’I itu???

Tak perlu panjang lebar menjelaskan.. bahwa hijab/pakaian yang kalian kenakan di pesantren ArRohmah adalah contoh hijab syar’I ^^, InsyaAllah peraturan yang diberikan oleh pesantren dalam berbusana adalah mewakili contoh hijab syar’i.
Lantas? Bagaimana agar tetap cantic dan syar’i??

Baiklah…
Kalau kita mau sedikit berfikir dan mencermati, Perempuan yang berhijab syar’I itu justru terlihat lebih anggun dan cantik, ketimbang memakai hijab-hijab gaul gak jelas yang tidak syar’i.

Nah.. berhijab syar’I sendiri sebenarnya tidak kemudian bisa menghalangi perempuan untuk menjalankan aktivitas dan profesinya.

Ribeett?? Nggak juga… tergantung yang menjalankan. Jika kita berhijab karena Allah, memenuhi perintah/ syari’at Allah., tentu bagaimanapun keadaanya semua akan menjadi ringan. Beda kalau tujuaanya adalah dunia.. bahkan, ketika dunia dan manusia adalah tujuan kita seringkali apa yang kita lakukan dan kenakan tidak sesuai dengar syari’at. Ex:

Ø  Pengen simple dan gak ribet. Pakai celana aja, kaos oblong.. (gaya casual). Pdahalal dalam syariatnya Allah tidak diperkenankan bgitu.
Ø  Pengen tampil cantic, dan menarik: Tabarruj, Pakai baju modis yang gak syar’I, punguk onta, jilbob, parfum berlebihan. Padahal Allah jelas-jelas sudah melarang bahkan konsekuensinya gak tanggung-tanggung ketika nanti di akhirat. *Naudzubillahimindzalik…

Berat, Ribet, Itu tergantung keimanan dan ketaqwaan kita sama Allah Ta’ala…
Mau Syurga yang begitu indah kok, pakai pakaian syar’I aja gak mau?? ^,^ Padahal secara asas kemanfaatan hijab syar’I lebih bermanfaat untuk kita. Salah satunya Dengan hijab syar’I insyaAllah kita lebih bisa tterlindungi dari berbagai gangguan para lelaki nakal. Pun, Asli! Cewek dengan hijab syar’I itu terlihat lebih anggun dan “adem” ^,^. Tapi tentu saja ketika kita memakai hijab syar’I buka semata-mata itu tujuanya. Ada yang jauh lebih penting, yaitu bukti ketaatan kita sama Allah ta’ala.
Dan Girls… Berhijab syar’I juga masih sangat bisa loh ya bergaul baik dengan masyarakat kita.. pun, kita masih bisa bergaul baik dengan teman.. mengeratkan ukhuwah.

Berhijab syar’I dengan diikuti akhlaq yang menawan tentu sebuah perpaduan yang keren. InsyaAllah ketika kita bisa menujukkan sikap dan akhlak yang baik di lingkungan sekitar kita maka, Masyarakatpun akan menerima kita dengan antusias. Bahkan tidak sedikit orang-orang yang berghijab syar’I kemudian dijadikan tokoh dalam masyarakat dan menjadi orang-orang terkemuka di kalangan masyarakat.
Intinya  adalah tunjukan akhlak terbaik. Keramahan, kemurahan, saling menghargai, saling menolong, dll adalah bentuk –bentuk dari hal yang terbaik yang kita tunjukkan kepada orang-orang disekitar kita.Adapun jika ada teman yang mencibir kita, ingat bahwa syetan memang tidak rela kita masuk syurga.. bisika syetan bisa melalui teman. Tak usah gentar... yg terpenting tetap tunukkan persona terbaik darimu ^,^ Kita doakan teman yang semacam tdi mendapatkan hidayah dari Allah Ta’ala ^,^ 
aamiin..

Okeeyy Girl…

Keep Syar’I Alywas.. Syurga waiting us.. AAmiin… ^,^

(Bee)

*Dipostkan di papan informasi BK Arrohmah putri malang ;)

Inspirasiku :D

Inspirasiku :D
Lahan dakwah ladang ILmu.. :)