Ahlan Wa Sahlan.. Walcome.. Sugeng Rawuh..

Selamat datang di blog kami.. Ini sekedar catatan kecil kami tentang hidup :D

Pages

Minggu, 09 November 2014

16 Tahun, Zulfikar Assodiqi

4 November 2014 
Teruntuk adikku yang aku cintai dan aku sayangi. 

Bismillahirrahmaanirrahim..

Sengaja kutulisakan surat ini untuk adeku yang kubanggakan ditengah kesibukan dan aktivitas yang tengah ku jalani.

Fik, ketika kami melihatmu tumbuh menjadi pemuda yang semakin dewasa dan terlihat lebih tawadhu, kami bangga.. Kami bangga ketika melihatmu tumbuh menjadi remaja yang sholih dan mampu melawan arus ditengah dahsyatnya gelombang penjajahan moral yang kaum muda sebagai sasaran paling empuk. Lihatlah mereka di luar sana.. Pemuda-pemuda yang seharusnya dekat dengan al-quran, mereka memilih untuk ke tempat “nongkrong” sambil hura-hura. Lihatlah mereka yang seharusnya menjaga pendanganya, namun memilih untuk pacaran bahkan melakukan hal yang paling hina dalam pergaulan yang teramat bebas, Lihatlah mereka yang seharusnya belajar Al-quran namun memilih “gadget” sbagai teman yang selalu dipantengin dan melakukan hal-hal yang melanggar syariat Alloh. Liahatlah.. mereka yang…. Yah, masih banyak! Sungguh! Sungguh kami teramat sayang kepadamu.. dan sama sekali tak rela seorang dzulfikar ashhodiqi menjadi bagian dari mereka… Kami sangat mengharapkanmu untuk tetap istiqomah menjadi pemuda yang sholih dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih sholih dan tawadhu’.

Gelar Al-Hafidz…
Bukan sesuatu yang hanya sekedar dibanggakan, bahkan sesungguhnya tak membutuhkan untuk dibanggakan orang lain. Kenapa menghafal al-quran? Kenapa mesti mondok di sekolah tahfidz???

Sungguh Fikar… Banyak sekali keutamaan menjadi seorang hafidz..
Seorang penghafal alquran, ia selalu bersama malaikat yang mulia dan taat. Hatinya tidak kosong, ia memperoleh penghormatan dari Rosulullah Solallahualaihiwasalam dan memakai mahkota kehormatan. Insyaallah ia akan mendapatkan tempat tertinggi di syurga, Bahkan ia bisa memberikan syafaat bagi keluarganya.. dan maaasih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang lain.

Jadi Fikar..
Niatkan hafalan karena Alloh ta’alaa.. lillah… sma sekali bukan karena yang lain, apalagi hanya sekedar untuk bangga-banggan saja… dan tetaplah tawadhu’, tidak sombong.. tidak merasa lebih baik dari yang lain. Berusaha untuk menjadi lebih baik ya sayang.. Ingat juga.. Alqur’an bukan sekedar bacaan yang dihafalkan! Alquran terlalu suci dan sakral.. Lihatlah betapa mulianya ia.. ia pedoman hidup, ia sumber hukum dari segala hukum! Isinya harus diterapkan secara kaffah dari berbagai aspek kehidupan! Pelajari ia, dalami.. fahami.. amalkan secara pribadi, dan perjuangkan untuk diamalkan oleh seluruh umat manusia dimuka bumi ini.

Perdalam ilmu agamamu, Perbanyak bekal akhiratmu. Jadilah tegnolog, tegnolog yang sholih dan ahli agama. Jadilah dokter, dokter yang sholih dan ahli agama, jadilah politikus, politikus yang sholih dan ahli agama yang mau menegakan syariat Alloh, jadilah apapun.. namun yang terpenting adalah kekuatan karaktermu sebagai seorang muslim, dan kegigihanmu dalam mendakwahkan islam, menegakkan syariat Alloh dimuka bumi secara kaffah. Umat membutuhkan pemuda-pemuda yang mau berjuanng di jalan Alloh untuk mereka.. Kamu adalah salah satu yang harus masuk di dalamnyaa fikar..!

Fikar..
Jangan pernah kecewakan bapak.. ibu.. dan terpenting lagi jangan pernah kecewakan Alloh Ta’ala dan RosulNya..

Teriring do’a.. Semoga adik-adiku menjadi orang yang cerdas, berilmu dan senantiasa mendekatkan diri kepada Alloh., senantiasa dekat dengan Al-qur’an..  tidak sering melakukan hal-hal yng tidak bermanfaat. Smoga adik-adikku menjadi orang yang mampu memberikan kebaikan untuk orang lain., mau dan mampu menjadi pejuang-pejuang Alloh di muka bumi ini. Semoga kelak kita kembali berkumpul di syurgaNya.. aamiin…
Kami semua sayang kepadamu… J

Milad syaid... baarakallah fie umrik..
                                     
 With Love..

       Mbakyumu, Laeli W. Hidayati :*

Rabu, 05 Maret 2014

Gadis cantik Vs Nenek tua


Alkisah, disebuah sekolah yang terletak di jantung kota tiba-tiba terjadi sebuah keributan 2 orang anak didik yang sedang memperdebatkan gambar dari benda yang baru saja dilihatnya. 2 bocah yang masih lugu dan polos ini terus menggebu-gebu memperdebatkan gambar benda yang baru saja dilihanya.

“Tidak...!!! Papan ini bergambar seorang wanita cantik!!!!”
“Apa kamu sudah rabun?? Papan ini bergambar nenek tua yang renta dan keriput”
“hah? Kamu yang rabun..”
“Kau ini menyebalkan sekali.. ini jelas gambar nenek tua!”
“Bukan! Ini gambar wanita cantik!!!

Kedua anak tersebut saling bermuka masam dan membuang muka.. mereka terlihat kesal satu sama lain seolah tak ingin lagi berkawan. Mereka satu sama lain berusaha mempertahankan sesuai dengan apa yang mereka lihat.

Akhirnya sang guru mendatangi ke 2 bocah tersebut. Sang guru  tersenyum melihat tingkah 2 bocah ini dan mengambil papan yang baru saja mereka lihat...

“Dengar anak-anakku.. kalian tidak ada yang salah... kalian semua benar. Lihatlah.. papan ini ternyata memang bergambar nenek tua dan gadis yang cantik, kalian tadi hanya melihat dari arah yang saja.. sekarang perhatikan ini”

Kemudian sang guru mengambil kembali papan itu dan kembali menujukkan gambarnya.

“Perhatikan dengan seksama.. Ini memang gambar wanita cantik....”

Anak yang tadi melihat gambar wanita cantik itu seketika sumringah dan nyletuk.

“Tuh.. kan.. aq bilang juga apa..???? kamu yang ngeyel..”

Sang guru kembali tersenyum, kemudian membalik 180 derajat posisi papa itu..

“Dan ini... coba perhatikan lagi dengan seksama.. ini gambar nenek tua renta dan keriput”

Mereka terkejut..

 “Berarti....  kita semua benar ya bu.. hanya saja melihat dari arah yang berbeda..”

Seketika anak-anak melihat satu sama lain dan merunduk malu. Kemudian, Sang guru dengan tenang dan bersahaja memeluk kedua anak itu.

“Anak-anakku.. cobalah kalian saling menghargai pendapat masing-masing terlebih dahulu.. Tak perlu saling tuding dan berdebat tanpa ada ujungnya. Kalian tidak akan menemukan titik temu jika kalian semua lebih mengedepankan emosi negatif. Hal ini justru akan mengakibatkan hancurnya persaudaraan kalian. Kalaupun ternyata pendapat kalian tak bisa disatukan.. tetaplah saling menghargai dan saling mengargai. Oke?? sekarang saling meminta maaf dulu ya sayang... kalian sama-sama hebat, dan akan lebih hebat lagi jika kalian bisa bersatu J

Akhirnya ke 2 anak tersebut saling bersalaman, tersenyum, dan meminta maaf satu sama lain... kemudian keduanya memeluk sang guru dengan hangat.

===============
Kisah diatas hanya miniatur dari kehidupan kita dengan banyaknya gejolak pertikaian yang hanya dikarenakan perbedaan dari cara pandang. Salah satu kehancurnya umat adalah tatkala sudah tak ada lagi rasa saling menghargai, menyayangi namun justru saling hujat dan menjatuhkan satu sama lain. Umat islam adalah umat yang satu Kawan.. J

“ Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk” (Ali-Imron:103)


(bee)

Senin, 17 Februari 2014

GEBRES!

Hmm.... 
Teman-teman dekat dan teman-teman yang pernah tinggal sekamar dengan saya pasti sudah hafal dengan kebiasaan saya yang satu ini... :D Entah sejak kapan kebiasaan ini muncul.. Seingat saya dari sejak SMP saya merasa hidung saya cukup sensitif. Debu, bau menyengat, hawa dingin.. dll yaa, terutama saat pagi tiba sebelum matahari muncul.

Selama ini betapa saya tergantung sekali dengan tissu.. Tissu mnjadi barang wajib yang harus saya beli setiap kali belanja bulanan sejak saya SMP. Bahkan dulu sering kali saya membawa tissu di sekolah/kampus hingga anak-anak menjuluki saya gadis Tissu :D. Tak hanya itu... saat  shalat tahajud dan shubuh sering kali juga saya siap sediakan tissu di depan sajadah, yah karena 2 shalat yang kebetulan masuk di waktu pagi itu membuat saya harus melawan rasa dinginya air wudhu dan udara pagi hari yang sering kali membuat saya kumat. Saat kelas VI (III MA) Saya pernah memeriksakan kebiasaan ini ke dokter. Syukur alhamdulillah.. ternyata kebiasaan bersin saya ini hanya sekedar dikarenakan hidung yang sensitif.. bukan pholip, sinuitis, atau semacamnya.

Well....

Selama ini saya sebenarnya tidak terlalu merasa terganggu dengan kesensitifan hidung saya yang sering kali membuat saya bersin-bersin. Saya juga tidak akan banyak menceritakan pengalaman-pengalaman saya tentang  itu. Yang membuat saya tertarik untuk menulis catatan ini adalah baru-baru ini saya mengetahui 2 buah hadits berikut..

“ Bersin itu dari Allah, sedangkan menguap itu dari setan, apabila salah seorang dari kalian menguap, hendaklah meletakkan tangannya di mulutnya & bila sampai mengucapkan; aah, aah, sesungguhnya setan tertawa di dalam rongganya, sesungguhnya Allah menyukai bersin & membenci menguap, bila seseorang mengucapkan: aah, aah, saat menguap, sesungguhnya setean tertawa di dalamnya. Abu Isa berkata; hadits ini hasan shahih. [HR. Tirmidzi No.2670].

“Sesungguhnya Allah menyukai bersin & membenci menguap, bila salah seorang dari kalian bersin lalu mengucapkan; ALHAMDULILLAAH, wajib bagi yg mendengarnya untuk mengucapkan; YARHAMUKALAAH, sedangkan uapan, bila salah seorang dari kalian menguap, hendaklah ia menangkal sebisanya & jangan sampai mengucapkan; aah, aah, karena hal itu dari setan, ia akan menertawakannya. [HR. Tirmidzi No.2671].

Betapa senangnya saya membaca kabar baik dari Rasulullah Shalallahualaihiwassalam itu... :D Ternyata kebiasaan yang selama ini saya idap adalah sakit yang disukai Alloh ^_^ Yah.. Saya baru tersadar..
Setelah saya fikir-fikir.. dengan bersin kita juga telah mengucap syukur. Bagaimana tidak, setiap kali kita bersin kita membaca kalimat tahmid.. kalimat ini adalah kalimat kesyukuran. Jadi.. Semakin kita sering bersin berarti kita semakin sering mengucap rasa syukur dan semakin sering memuji Alloh :D

Tak hanya itu, setelah kita membaca tahmid,  kita juga mendapatkan doa dari orang yang telah mendengarkan bacaan  kita, “Yarhamukallah..” (Semoga Alloh merahmatimu) :D dan kita mebalasanya dengan doa juga” Yahdikumullah” (Semoga Alloh memberikan petunjuk untukmu). *hmm Indah bukaann? ^^

Yah, ternyata memang namanya apapun kalau dari Alloh, bagaimanapun itu harus tetap disyukuri.. termasuk kebiasaan bersin ini dan saya yakin semua ini pasti lebih banyak lagi hikmahnya J Yang penting bisa menempatkan posisi aman atau mengkondisikan diri saat bersin, agar  tidak mengganggu atau menyebarkan virus ke orang lain :D (Bee)




*Ohya yang belum tahu artinya GEBRES, GEBRES = Bersin ^^y

Jumat, 14 Februari 2014

Antara Jodoh dan Kematian

“Sok kapan leh cah... Ndang cepet Leh..”
“Dah nikah belum mbak? Kapan? Dah punya calon?”
“Dah pantes banget loh gendong anak mbak…”
“Kapan.. ora thok thok iku?”
“Mana undangany?”

Bla.. bla.. bla..
Masih banyak deretan pertannyaan dan kalimat terlontar dari orang-orang sekitar, apalagi orang baru atau  keluarga dan teman yang memang jarang ketemu.. sekali bertemu sudah bisa ditebak pertanyaan apa yang akan dilontarkan. Yah, itu lagi.. dan itu lagi. Wajar saja memang, umur-umur kepala dua punjul seperti ini memang rawan sekali pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Sampai-sampai kebal sudah :D

Saya jadi teringat saat berbincang tentang jodoh dengan teman rekan kerja saya. Ia mengatakan bahwa “Kalau ada yang menanyakan kapan km menikah? Itu sama saja seperti menanyakan kapan kamu mati?”

Sejenak saya berfikir.. iya juga yah. Jodoh dan kematian itu kan sama-sama sesuatu yang hanya Alloh yang tau. Kita tak pernah tau jodoh kita siapa sebelum akad diikrarkan.. ada  yang sudah menentukan hari, sudah menyebarkan undangan, bahkan dekorasi dan catering sudah siap, ternyata saat hari H salah satu dari mempelai kecelakaan dan meninggal (Naudzubillahimindzalik).. bahkan banyak juga orang yang sudah bertahun-tahun menikah akhirnya bercerai juga (Naudzubillahimindzalik). Tetapi ada yang hanya sekali bertemu, mantab dan menjalani proses bahkan hanya 2 pekan saja untuk melaksanakan akad teryata langgeng pernikahanya sampai mereka terpisah oleh maut.

Lantas.. Bukankah kematian juga bgitu?? Siapa sangka orang yang sehat walafiat tiba-tiba meninggal dalam sujud shalatnya.. atau orang yang divonis umurnya tinggal beberapa hari saja ternyata mampu bertahan hingga beberapa tahun.. Sungguh!!! Semua itu Rahasia Alloh!

Yah… Kita tak pernah tau entah apakah jodoh atau kematian yang hendak menghampiri kita terlebih dahulu (Ini untuk yg blm menikah dan blm meninggal loh), Namun.. tetap saja kita harus mengikhtiarkan dan mempersiapkanya dengan sebaik-baiknya. Mengikhtiarkan untuk terus menjaga kesehatan, dan mengikhtiarkan untuk dipertemukan dengan jodoh yang shalih dan pada waktu yang tepat..

Jodoh ataukah kematian yang menhampiri kita terlebih dulu, yang pasti itu semua takdir terbaik dari Alloh Taala. Kalaupun ternyata kematian yang lebih dahulu mengahmpiri kita, kita berharap semoga khusnul khatimah dan kelak bahagia disyurga. Aamiinnn ya Alloh… (Bee)

*Catatan singkat, buah hasil dari kontemplasi



Inspirasiku :D

Inspirasiku :D
Lahan dakwah ladang ILmu.. :)